RSU Kaliwates Dukung Pengendalian Laju Penduduk

RSU Kaliwates Dukung Pengendalian Laju Penduduk

Jember – Semarak HUT TNI ke-79, Rumah Sakit Umum (RSU) Kaliwates menggelar kegiatan bakti sosial (baksos) pelayanan KB menggunakan metode operasi wanita (MOW) dan metode operasi pria (MOP) secara gratis di RSUK Jember, kemarin (12/10) pagi. Kegiatan dalam rangka mendukung penekanan laju penduduk itu berkolaborasi dengan berbagai pihak. Diantaranya Kodim 0824/Jember, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jatim serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember.

 

Tercatat, ada 169 akseptor yang terdiri atas peserta MOW sebanyak 166 orang dan MOP tiga orang. Artinya total tersebut menjadi bukti bahwa masyarakat Jember sebenarnya juga ikut andil dalam langkah penanganan stunting, AKI, dan AKB. Mengingat sampai saat ini jumlah peserta KB MOW-MOP di Jember terus meningkat.

 

Direktur RSU Kaliwates dr. Wiwin Sri Niscahyawati menyebutkan, kegiatan yang digelar secara kolaborasi itu sejatinya untuk mensukseskan program pemerintah terkait KB. Khususnya terhadap pengendalian perkembangan penduduk. Sebab, jika laju penduduk tidak terkendali, akan berpengaruh pada tingginya stunting, AKI, dan AKB. “Program ini otomatis juga untuk meningkatkan kualitas SDM di Jember, sebab KB akan sangat berpengaruh dengan hal itu,” ujarnya. Kolaborasi antara RSU Kaliwates Jember, pemerintah dan Kodim 0824/Jember menjadi bukti RSU Kaliwates turut andil dalam menekan laju penduduk di Jember. Sebab, laju pertumbuhan penduduk menjadi suatu hal yang harus dikendalikan secara sinergi dan kolaborasi.

 

Sementara itu, Persira Seksi Logistik (Pasilog) Kodim 0824/Jember Mayor Inf Sumaryono mengatakan, kegiatan baksos pemasangan KB dengan MOW-MOP itu memfasilitasi keluarga tidak mampu dalam memperoleh pelayanan pemasangan KB secara gratis. Sebab, pemasangan KB dengan metode MOW-MOP biayanya cukup mahal. Sehingga dengan adanya baksos pelayanan KB metode MOW-MOP, setiap pasangan suami-istri bisa ikut andil dalam menyukseskan program KB. “Tanpa terbebani biaya mereka bisa ikut KB metode MOW-MOP,” ujarnya.

Dilain pihak, disaat yang bersamaan, Tim kerja Akses Kualitas, Kualitas KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Sofyan Rizalanda berharap dengan terselenggaranya pelayanan KB MOW, dapat menentukan kualitas keluarga Jember. Tentunya dalam menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu. “KB bukan semata-mata menghentikan sistem reproduksi, namun juga menjaga status kesehatan ibu,” pungkasnya. Keberhasilan pelaksanaan program KB telah terbukti memiliki pengaruh besar dalam membentuk keluarga yang berkualitas, bahagia serta sehat secara fisik dan mental. Tanpa ada angka kematian ibu/bayi (AKI/AKB) dan stunting. Terlebih juga mewujudkan masyarakat Jember yang memiliki kualitas SDM yang unggul. (noviana)